Wakil Bupati Sintang Sampaikan Hasil Laporan Realisasi APBD 2024
Borneobaru.id – Pada Rapat Paripurna ke-12 Masa Persidangan ke-2 DPRD Kabupaten Sintang diadakan pada 1 Agustus 2024 di Kantor DPRD Sintang yang membahas laporan realisasi semester pertama dan prognosis enam bulan berikutnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2024 Wakil Bupati Sintang, Melkianus, menyampaikan rincian penting terkait pendapatan dan belanja daerah.
Pada semester pertama tahun 2024, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp2,01 triliun, namun yang terealisasi adalah Rp1,06 triliun atau 52,89% dari target. Prognosis untuk enam bulan berikutnya adalah Rp950,90 miliar. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terealisasi sebesar Rp87,39 miliar atau 49,82% dari target Rp175,42 miliar, dengan prognosis enam bulan berikutnya sebesar Rp88,03 miliar. Rincian PAD meliputi pajak daerah yang dianggarkan sebesar Rp76,57 miliar dan terealisasi Rp18,70 miliar atau 24,43%, retribusi daerah ditargetkan sebesar Rp3,67 miliar dan terealisasi Rp2,63 miliar atau 70,71%, hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan dianggarkan sebesar Rp10 miliar dan sesuai dengan RUPS PT. Bank Kalbar terealisasi sebesar Rp12,90 miliar, serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dianggarkan sebesar Rp85,17 miliar dan terealisasi Rp27,32 miliar atau 39,80%.
Untuk pendapatan transfer dari pemerintah pusat berupa dana perimbangan, terealisasi sebesar Rp952,69 miliar atau 53,70% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp1,77 triliun, dengan prognosis dalam enam bulan berikutnya sebesar Rp821,53 miliar. Pendapatan transfer antar daerah dianggarkan sebesar Rp68,55 miliar dan terealisasi sebesar Rp27,32 miliar atau 39,80%, yang terdiri dari pendapatan bagi hasil yang terealisasi sebesar Rp27,32 miliar dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp68,55 miliar atau 39,80%. Realisasi lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp25,64 miliar merupakan realisasi dari dana BOS untuk Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Menengah Pertama di lingkungan pemerintah Kabupaten Sintang.
Pada sisi belanja daerah, anggaran tahun 2024 sebesar Rp2,06 triliun, namun hingga semester pertama baru terserap sebesar Rp754,62 miliar atau 36,48%. Prognosis belanja untuk enam bulan berikutnya sebesar Rp1,31 triliun. Rincian belanja operasi terdiri dari belanja pegawai yang dianggarkan sebesar Rp870,24 miliar dan terserap Rp334,96 miliar atau 41,50%, belanja barang dan jasa dianggarkan sebesar Rp479,73 miliar dan terserap Rp145,01 miliar atau 30,23%, belanja subsidi yang dianggarkan sebesar Rp800,01 miliar namun terealisasi 0%, dan belanja hibah dianggarkan sebesar Rp52,71 miliar dan terserap Rp3,68 miliar atau 6,99%.
Untuk belanja modal, belanja tanah dianggarkan sebesar Rp3 miliar namun belum terserap sampai dengan semester pertama, belanja modal peralatan dan mesin dianggarkan sebesar Rp26,89 miliar dan terserap Rp5,53 miliar atau 20,58%, belanja gedung dan bangunan dianggarkan sebesar Rp95,39 miliar dan terserap Rp504,36 juta atau 0,53%, belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi dianggarkan sebesar Rp117,91 miliar dan terserap Rp404,27 juta atau 0,34%, aset tetap lainnya dianggarkan sebesar Rp9,57 miliar dan terserap Rp8,09 miliar atau 84,58%, serta belanja modal aset lainnya dianggarkan sebesar Rp129,41 juta namun belum terserap hingga semester pertama.
“Pendapatan Asli Daerah terealisasi sebesar 87,39 miliar Rupiah atau sebesar 49,82% dari target sebesar 175,42 miliar Rupiah,” ujar Melkianus. “Belanja Daerah pada tahun 2024 dianggarkan sebesar 2,06 triliun Rupiah sampai dengan semester pertama ini baru terserap sebesar 754,62 miliar Rupiah atau 36,48%.”
Penulis : Rafi Januarta
Editor : Dimas H.R