NewsTerbaru

Untuk Tekan Inflasi: TPID Sintang Luncurkan “TAKIN KEREN”

BORNEOBARU.ID – Untuk mengendalikan harga pangan yang kerap melonjak, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sintang meluncurkan program inovatif bertajuk TAKIN KEREN (Tanam Ranki Tekan Inflasi). Lewat program Takin Keren ini, ASN dan pemerintah kelurahan diajak beraksi nyata: menanam cabai sendiri.

Baca Juga: Jadi Anggota DPR RI Pertama yang Kunjungi Desa Kualan Hulu, Warga Sambut Franciscus Maria Agustinus Sibarani dengan Antusias

Sekretaris TPID Kabupaten Sintang, Lili Suryani, menyampaikan bahwa program ini dilaksanakan dalam lomba menanam cabai yang diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kelurahan se-Kabupaten Sintang.

“Untuk tahap awal, kami fokus pada dua kategori dulu, yaitu OPD dan kelurahan. Lomba ini sebagai tindak lanjut dari surat edaran Bupati yang mendorong ASN menanam cabai di rumah. Tapi khusus untuk lomba, cabai harus ditanam di sekitar kantor,” tuturnya. 

Dalam lomba ini, tiap peserta diwajibkan menanam 50 pohon cabai dalam polibag, dimulai dari tahap penyemaian hingga masa panen. TPID akan memfasilitasi bibit, polibag, dan pottray, sedangkan media tanam, pupuk, dan perawatan jadi tanggung jawab peserta masing-masing.

“Kami mendorong OPD untuk berinovasi dalam meracik media tanam agar hasilnya optimal. Yang dinilai nanti bukan hanya jumlah hasil panen, tapi juga kesuburan dan kesehatan tanaman,” terangnya, yang juga menjabat sebagai Kabag Perekonomian dan Pembangunan Setda Sintang kemarin.

Program ini dilaksanakan serentak pada 17 Juli 2025, dengan masa panen dan penilaian dijadwalkan November 2025. Penilaian akan dilakukan langsung oleh empat orang juri yang akan turun ke lapangan.

Baca Juga: Tambah Wawasan dan Tanamkan Toleransi, Peserta Jambore Sekami Kunjungi Keraton Sintang

Meskipun demikian, Lili menerangkan bahwa program Takin Keren ini diharapkan mampu menjadi Gerakan nyata untuk menekan inflasi.

“Kalau setiap OPD bisa hasilkan panen cabai sendiri, setidaknya kebutuhan internal terpenuhi tanpa harus beli di pasar. Ini langkah kecil yang dampaknya bisa besar kalau dijalankan serius,” tutupnya.

Sebagai apresiasi, pemenang lomba akan diumumkan pada November 2025. Serta, pemenang akan menerima piagam serta uang pembinaan atas  kontribusi mereka dalam mendukung ketahanan pangan.

Bagikan ke sosial media