Rahasia di Balik 91% Persahabatan yang Kandas Tanpa Disadari
BORNEOBARU.ID – Belakangan ini banyak beredar klaim bahwa 91% orang sudah tidak lagi berteman dengan sahabatnya yang dulu. Angka 91% ini memang terdengar besar, tapi kalau dilihat dari penelitian yang ada, ternyata memang banyak orang yang akhirnya kehilangan kontak dengan teman lama.
Salah satu riset yang sering dikutip adalah studi tahun 2024 yang menemukan bahwa sekitar 90,9% partisipan mengaku pernah lost contact dengan setidaknya satu teman yang dulu dekat. Artinya, kebanyakan orang memang mengalami hal tersebut. Sahabat masa kecil atau remaja yang pernah dekat perlahan hilang dari kehidupan mereka.
Baca Juga: Rencana Pembangunan PLTN di Kalbar: Target Operasional 2032
Meskipun demikian, angka ini bukan menunjukkan seseorang benar-benar kehilangan sahabat mereka. Angka ini lebih condong pada seseorang punya teman lama yang pernah dekat, tetapi sekarang jarang atau tidak pernah berkomunikasi lagi.
Dapat kita telaah bersama bahwa klaim 91% tidak punya sahabat lama lagi sebenarnya terlalu disederhanakan. Yang benar, kebanyakan orang memang semakin jarang berkomunikasi dengan sebagian besar teman lama mereka.
Salah satu penyebabnya adalah perubahan hidup. Ketika kita tumbuh dewasa, banyak hal berubah: pindah sekolah, kuliah di tempat berbeda, sibuk kerja, menikah, pindah rumah, dan seterusnya.
Perubahan-perubahan ini bikin kita makin jarang bertemu orang yang dulu selalu ada di sekitar kita. Prioritas juga berubah, dari yang dulu nongkrong tiap hari, sekarang sibuk mikirin karier atau keluarga.
Baca Juga: Data BPS Ungkap Ketapang Memiliki Sawit Terluas Di Kalbar
Selain itu, kepribadian dan minat manusia ikut berubah. Teman yang dulu terasa cocok, bisa jadi sekarang sudah punya jalan hidup yang sangat berbeda. Bukan karena bermasalah, tapi karena masing-masing tumbuh ke arah yang berbeda.
Banyak psikolog menjelaskan bahwa ini proses alami dalam persahabatan, bukan tanda bahwa hubungan itu buruk.
Yang menarik, penelitian juga menunjukkan bahwa sebenarnya banyak orang ingin menghubungi teman lamanya, tapi ragu atau malu untuk memulai percakapan.
Mereka mengira temannya sudah sibuk atau tidak peduli lagi. Padahal biasanya kedua belah pihak sama-sama akan merasa senang jika dihubungi kembali.


