NewsOpiniTerbaru

Potret Kebahagiaan Kalimantan: Antara Angka dan Realita Hidup Warga

BOENEOBERU.ID – Kalimantan memiliki wilayah yang luas, hutan hujan tropis, dengan sentuhan permukiman penduduk. Di balik itu semua, Kalimantan menyimpan indeks kebahagiaan yang cukup baik di setiap provinsinya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kalimantan menunjukkan skor pada rentang sekitar 72–76 (skala 0–100). Angka ini menujukan beberapa dimensi, kepuasan hidup, perasaan sehari-hari, dan makna hidup yang dirasakan penduduk setempat.

Data resmi dari BPS tahun 2021 yang dipublikasi pada tahun 2022 menunjukan data sebagai berikut:

  1. Kalimantan Utara (76,33)
  2. Kalimantan Timur (73,49)
  3. Kalimantan Selatan (73,48)
  4. Kalimantan Tengah (73,13)
  5. Kalimantan Barat (72,49)

Baca Juga: Bahaya Tersembunyi di Balik Prompt AI: Dari Deepfake hingga Eksploitasi Data Pribadi

Nilai yang ditunjukan bukan hanya angka biasa, namun merefleksikan berbagai faktor yang ada di setiap provinsi. Kalimantan utara menonjol karena dukungan sosial yang baik. Kemudian, Kalimantan Timur dan Selatan menunjukkan hasil yang mirip dengan pertumbuhan ekonomi lokal dan layanan kesehatan yang baik. Selanjutnya, Kalimantan Tengah dan Barat juga menunjukkan angka yang tinggi namun masih banyak ruang yang perlu diperbaiki.

Dalam membuat kebijakan publik, pemangku kebijakan harus memerhatikan data yang disajikan oleh BPS ini. Angka yang diberikan oleh BPS ini bukan tanpa sebab. Hal tersebut juga mewakili tingkat kepuasan penduduk terkait kebijakan pemerintah setempat.

Di Kalbar sendiri, ada beberapa faktor penghambat pertumbuhan indeks kebahagiaan. Salah satunya pertumbuhan jumlah penduduk usia kerja yang tidak diimbangi dengan lapangan kerja.

Berdasarkan data BPS tahun 2024, tahun ini terdapat penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 0,18 persen. Tak hanya itu, keterbatasan infrastruktur pendidikan, transportasi, dan kesehatan; persaingan kerja, ketimpangan gender menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.

Baca Juga: Lomba Berbalas Pantun Menjadi Penutup Festival Budaya Melayu Senentang

Tingkat kemiskinan yang masih tinggi juga menjadi perhatian khusus pemerintah. Data BPS terbaru (September 2024), persentase penduduk miskin sebesar 6,25%. Meskipun, angka ini menunjukan tren menurun tetapi hal ini tetap menjadi tantangan. Pemerintah perlu lebih gencar lagi dalam mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat.

Gini Ratio yang meningkat juga harus menjadi perhatin khusus pemerintah setempat. Ketimpangan pendapatan ini mengatakan bahwa distribusi pendapatan masih belum merata secara optimal.

Pemerintah setempat harus mampu melihat data yang tertera dan tidak berpuas diri dengan angka yang baik. Pemerintah perlu mengambil langkah strategis yang berfokus pada pemerataan pembangunan.

Dengan kebijakan yang terarah, inklusif, dan berbasis data BPS, diharapkan indeks kebahagiaan masyarakat di pulau Borneo dapat terus meningkat. Bukan hanya sebagai angka statistik, tetapi benar-benar dirasakan dalam kehidupan sehari-hari warganya.

Bagikan ke sosial media