NewsTerbaru

Pongil Rohani III: OMK Membawa Pengharapan di Stasi Kelopuk

BORNEOBARU.ID – Suasana sukacita dan semangat iman menyelimuti Stasi Santo Markus Kelopuk, Desa Bemban Permai, Kabupaten Melawi. Dimana sebuah desa kecil menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pongil Rohani III Keuskupan Sintang. Kegiatan tahunan yang digelar sejak tahun 2022 ini kembali hadir dengan tema “OMK Membawa Pengharapan”. Kegiatan pongil rohani ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 29 hingga 31 Mei 2025.

Baca Juga: Sintang Masih Aman dari Covid-19, Warga Diminta Tetap Waspada

Acara yang dihadiri sekitar 150 Orang Muda Katolik (OMK) dari berbagai stasi ini menjadi momen perjumpaan rohani yang dinanti-nantikan.

Tidak hanya dihadiri oleh OMK dari berbagai stasi, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh tamu undangan. Salah satunya yaitu Kepala Desa Membang Permai, Bapak Tibersius, S.Kom. Tak hanya itu anggota DPRD Kabupaten Melawi, Bapak Alexius juga turut hadir di kegiatan tersebut.  

Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan pemerintah terhadap kegiatan kepemudaan berbasis iman seperti ini.

Pongil sendiri merupakan istilah dalam bahasa Ella yang berarti “pergi bergawai”. Namun, dalam sambutannya, Pastor Fransiskus Yusup, selaku Pastor Paroki Ella Hilir, menegaskan makna mendalam dari Pongil Rohani.

“OMK harus bisa membedakan gawai OMK dengan gawai yang lainnya. Ini adalah gawai rohani, bukan seperti gawai biasa. Ada harapan dan iman yang dibawa dalam setiap perjumpaan ini,” ujarnya.

Sebagai tuan rumah, Stasi Kelopuk menunjukkan kesiapan dan semangat luar biasa. Yohanes Joni, ketua panitia Pongil Rohani III, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara.

“Saya sangat-sangat berterima kasih karena acara berjalan lancar dan sukses. Panitia sangat kompak, ditambah peran ibu-ibu dapur yang luar biasa dalam mendukung konsumsi untuk para peserta,” katanya.

Ragam Kegiatan yang Penuh Makna


Hari pertama dibuka dengan penyambutan peserta dan sesi perkenalan antarseksi OMK dari berbagai stasi.

Memasuki hari kedua, suasana semakin hidup dengan penyampaian materi utama dari Pastor Immanuel Yosep Faot. Pastor Faot mengupas makna mendalam mengenai tema “OMK Membawa Pengharapan”.

Meski hujan sempat mengguyur, para peserta tetap antusias mengikuti sesi.

Selanjutnya, tim Komisi Kepemudaan (Komkep) Keuskupan Sintang yang dipimpin oleh Pastor Ariyan bersama dua staffnya, Ririn dan Petra, turut berbagi pengalaman dan harapan bagi OMK.

Di sore hari, kegiatan dilanjutkan dengan outbond yang dipandu oleh panitia, membangun kekompakan dan keceriaan antar peserta.

Baca Juga: Wakil Bupati Sintang Ungkap Palantikan P3K Masih Dalam Proses

Malam harinya, panggung pentas seni (pensi) menjadi ajang unjuk bakat dari masing-masing stasi.Ada beberapa penampilan yang disajikan, seperti menari, membawakan musikalisasi puisi, hingga drama yang sarat pesan iman. Momen ini menjadi salah satu yang paling berkesan bagi para peserta.

Nikasius, Ketua Stasi Kelopuk, turut menyampaikan rasa harunya.”Awalnya saya tidak yakin kegiatan sebesar ini bisa diadakan di stasi kami. Tapi berkat kerja sama umat, semuanya berjalan dengan baik,” ungkapnya penuh syukur.

Suasana yang Selalu Berbeda


Salah satu peserta, Alin, mengungkapkan kesan mendalamnya. “Acara Pongil Rohani selalu seru dan selalu punya suasana berbeda tiap tahunnya. Tahun ketiga ini makin spesial karena diadakan di stasi, tidak lagi di pusat paroki seperti dua tahun sebelumnya,” tuturnya.

Kegiatan ditutup dengan pembagian hadiah bagi pemenang outbond dan pemberian cendera mata kepada para pemateri.

Ditutup dengan oleh pasto Yusup dan pengumuman diadakan Pongil Rohani 4 di Stasi Natai Compa.

Pongil Rohani III meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta, Sebab, sejalan dengan semboyan tahun ini: “Kami Am Pengarap, Bunsik Lain,” yang berarti: “Kami Pembawa Harapan, Bukan yang Lain”.

Penulis: Petra

Bagikan ke sosial media