NewsTerbaru

Perangi Narkoba, BNN Sintang Gelar Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat

BORNEOBERU.ID – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sintang menggelar rapat koordinasi program pemberdayaan masyarakat dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkoba. Kegiatan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba ini bertempat di Gedung Aula Bappeda pada hari Selasa, 20 Mei 2025.

Baca Juga: Dua Pelajar Putri Asal Sintang Turut Mewakili Kalbar Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional

Sebanyak 20 peserta dari berbagai organisasi masyarakat turut ambil bagian dalam sosialisasi ini. Di antaranya Gerakan Indonesia Anti Narkoba (GIAN), Lembaga Anti Narkoba (LAN), Barisan Pemuda Peduli Anti Narkotika (BELANTIK), Pemuda Pancasila, serta Duta Anti Narkoba dari SMAS Panca Setya. 

Sementara itu, Hadir sebagai narasumber Kepala Kesbangpol Kusnidar, Kepala Satresnarkoba AKP Dedi Supriadi, dan dr. Yohannes, Sp.Kj.

Mereka membawakan materi seputar peran aktif masyarakat dalam upaya P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba), kondisi peredaran narkoba di wilayah Sintang, serta layanan rehabilitasi bagi pecandu.

Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari dengan menghadirkan peserta yang berbeda di setiap harinya. Pada hari selanjutnya, BNN akan mengundang Kementrian Keagamaan serta Mahasiswa yang ada di Kabupaten Sintang.

Kepala Kasat Narkoba, AKP Dedi Supriadi menegaskan bahwa keterlibatan seluruh elemen masyarakat dapat membantu dalam pencegahan.

“Untuk kegiatan ini kita dukung, dari BNN emang tugasnya di sini pencegahan. Selanjutnya, terus menyampaikan kepada warga, kepada masyarakat, instansi, organisasi, emang tugasnya BNN Kabupaten Sintang hampir 90% kan pencegahan,” terangnya.

Baca Juga: Pameran Di HUT Kota Sintang Memberikan Keutungan Hingga 3 Miliar

Dedi berharap informasi yang disampaikan dalam kegiatan ini dapat disalurkan oleh peserta ke lingkungan masing-masing. Sehingga, kegiatan ini memberikan dampak yang nyata dalam kehidupan masyarakat.

“Jadi artinya, apa yang kami sampaikan itu bisa sampai juga, minimal kepada keluarga, kepada tetangga, kepada anak. Ya syukur-syukur bisa disampaikan lagi di lingkungan, bagaimana bahayanya kalau orang sudah terjerumus ke narkoba, ketergantungan,” tegasnya.

Selain itu, Ia juga menyoroti bahwa ketergantungan narkoba dapat menimbulkan masalah seirus, terutama psikologis. Bahkan ada juga motif ekonomi yang mendorong seseorang mengedarkannya.

“Ketergantungan itu apa yang disampaikan dokter, adiksi tadi dia tidak akan bisa lepas, kemudian ada semacam keasikan. Ya seperti yang saya bilang tadi beli 300k dijual 800k kan menguntungkan itu. Itu salah satu faktor juga,” tambahnya.

Bagikan ke sosial media