OpiniTerbaru

Kalimantan Barat: Potret Keberagaman Etnis dan Peluang di Tengah Tantangan

BORNEOBARU.ID – Provinsi Kalimantan Barat kembali menjadi sorotan berkat keragaman etnisnya yang unik. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, dua kelompok etnis terbesar di wilayah ini adalah Dayak (34,93%) dan Melayu (33,84%). Selain itu, terdapat pula Jawa (9,72%), Tionghoa (8,15%), Madura (6,25%), Bugis (3,12%), serta etnis lainnya seperti Sunda, Batak, dan Banjar yang jumlahnya lebih kecil.

Sebaran ini menciptakan mosaik budaya yang kaya, mulai dari bahasa daerah, tradisi, hingga kuliner yang berbeda di setiap kabupaten. Di pesisir, masyarakat Melayu dan Bugis menjadi identitas kuat daerah seperti Sambas dan Ketapang. Semantara itu, di sentral pulau terdapat Sintang, Kapuas Hulu, dan Melawi menjadi basis utama komunitas Dayak.

Baca Juga: Skandal Korupsi Pertamina 2018–2023 Rugikan Negara Rp285 Triliun

Keragaman ini menjadi modal besar bagi Kalimantan Barat untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya. Festival Budaya Dayak, Cap Go Meh di Singkawang, hingga tradisi nelayan Bugis di Mempawah adalah daya tarik yang bisa dipromosikan secara nasional dan internasional.

Selain itu, komposisi etnis yang beragam membuka peluang kerja sama ekonomi antar-komunitas, termasuk pengembangan kerajinan, kuliner, dan perdagangan lintas etnis.

Meski demikian, keberagaman juga memerlukan pengelolaan sosial yang bijak. Perbedaan latar belakang budaya dan sejarah migrasi dapat menimbulkan gesekan, terutama jika isu identitas dimanfaatkan untuk kepentingan politik atau ekonomi. Tantangan lainnya adalah memastikan pemerataan pembangunan antara wilayah pesisir yang cenderung lebih maju dengan daerah pedalaman yang masih terbatas infrastrukturnya.

Baca Juga: Hutan Hujan Tropis Kalimantan Sebagai Hutan Tertua di Dunia

Para pengamat menilai, kunci keberhasilan Kalimantan Barat terletak pada kemampuannya mengelola keberagaman menjadi modal sosial. Dialog lintas budaya, pendidikan multikultural, dan kolaborasi ekonomi dianggap perlu diperkuat. Dengan cara ini, keberagaman etnis bukan hanya menjadi fakta demografis, tetapi juga menjadi kekuatan nyata untuk memajukan daerah.

Bagikan ke sosial media