Festival Keling Kumang II, lomba masak pansoh jadi daya tarik tersendiri
Borneobaru.id – Sekadau. Hujan memang sempat mewarnai hari terakhir pelaksanaan Keling Kumang Festival II di Desa Tapang Semadak, Sekadau 18 Mei 2024. Air hujan yang turun membuat area venue menjadi sedikit tergenang dan berlumpur. Walaupun begitu, semangat peserta yang mengikuti lomba pansoh (masakan Dayak yang dimasak di dalam bambu) pantang surut. Terbukti para peserta dengan antusias mengerjakan segala hal, mulai dari persiapan hingga mempresentasikan masakan masing-masing kelompok. Lomba pansoh ini sendiri menjadi salah satu kategori yang dilombakan dalam Keling Kumang Festival II ini. Selain lomba masak pansoh, ada juga lomba pemilihan BUDARA (Bujang dan Dara) Keling dan Kumang, lomba menyanyi lagu Dayak, lomba menyumpit, lomba gasing serta lomba Sape’.
Salah satu kelompok peserta lomba masak pansoh yakni ibu-ibu asal Munggguk Serantung, Sintang dengan nama “Grup Oren” menyampaikan bahwa dalam mengikuti lomba ini adalah sebuah pengalaman yang menyenangkan sekaligus sarana refreshing dan jalan-jalan. “kami grup ibu-ibu mengikuti lomba ini dengan perasaan senang dan gembira, kalau seandainya juara ya senang dan bersyukur, selebihnya untuk pengalaman dan refreshing saja” kata Ketua Grup Oren Ibu Coleta Oriria mewakili kelompoknya itu. Walaupun pada akhirnya hanya berhasil finish di urutan kedua (runner-up) grup yang beranggotakan Ibu Coleta Oriria, Ibu Endang Winarti dan Ibu Saveria tetap merasa bersyukur tidak sia-sia berangkat dari Sintang menuju Sekadau.

Ditemui di area Festival perlombaan Martin Putra Winarto selaku Wakil Ketua pengurus CU Keling Kumang yang sekaligus mewakili Ketua Pengurus Keling Kumang menyampaikan pandangannya terkait jalannya acara. “Saya tentu sangat senang dan mengucapkan selamat bagi panitia dan seluruh peserta lomba, semoga semuanya berjalan dengan lancar hingga malam penutupan nanti dan hasilnya bisa maksimal. Terkhusus lomba masak pansoh, Martin Putra menyebut bahwa ini adalah salah satu nomor lomba yang juga dinantikan, karena di samping melestarikan tradisi masak secara tradisional para tamu dapat mencicipi hasil masakan para peserta lomba masak pansoh tersebut. “saya senang juga bisa melihat kompetisi masak tradisional karena ini bagian dari tradisi orang Dayak dari dulu, setelah penilaian oleh juri kita juga jadi bisa icip-icip masakan-masakan enak” selanya sambil tertawa kecil.

Lebih lanjut lagi ia menyampaikan bahwa ajang Festival Keling Kumang II ini diharapkan dapat semakin menunjukkan levelnya sebagai sebuah ajang tahunan yang bergengsi dalam misi seni dan kebudayaan Dayak. “Secara umum antusiasme baik anggota (Keling Kumang) maupun peserta lomba sudah sangat baik, dari segi jumlah pun saya rasa bertambah dan tentunya kita semua berharap bahwa event festival ini dapat lebih besar lagi ke depannya dan melibatkan banyak pihak” pungkasnya.
Seluruh peserta saat ini masih menunggu momen puncak malam penutupan yang akan secara resmi ditutup oleh Wakil Bupati Sekadau Subandrio S.H, M.H. mewakil Bupati Sekadau yang berhalangan hadir.
(DHendR)