Tumpukan Sampah Kembali Berserakan di Tepi Jalan Lingkar Hutan Wisata Alam Baning Sintang
Borneobaru.id – Sintang, 28 Juni 2024 – Penumpukan sampah di tepi jalan lingkar hutan wisata alam Baning Sintang semakin memprihatinkan. Hal ini menyebabkan banyak keluhan dari warga yang merasa terganggu oleh bau tak sedap dan pemandangan yang tidak enak dilihat. Tumpukan sampah yang berserakan ini tidak hanya merusak estetika kawasan konservasi, tetapi juga menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Sampah yang bertumpuk juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Lingkungan yang kotor menjadi tempat berkembang biaknya penyakit, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), karena nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di area yang penuh sampah.

Dr. Hilarius, Dosen Biologi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang dan merupakan Ahli Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), mengungkapkan bahwa penumpukan sampah di tepi jalan lingkar hutan wisata alam Baning Sintang merupakan masalah kompleks yang memerlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, dinas terkait dapat menyediakan tempat pembuangan sampah dan tenaga lapangan serta kendaraan pengangkut sampah yang cukup memadai di daerah tersebut, sementara masyarakat juga perlu diberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah yang baik. Langkah-langkah preventif seperti ini penting untuk mencegah penumpukan sampah yang semakin parah di masa yang akan datang.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah perlu mengambil tindakan lebih tegas. Peningkatan frekuensi pengangkutan sampah dan pemberian sanksi kepada pelaku pembuangan sampah sembarangan dapat menjadi solusi sementara. Namun, solusi jangka panjang terletak pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Edukasi dan kampanye kebersihan lingkungan harus terus digalakkan agar masalah sampah di jalan lingkar hutan wisata alam Baning Sintang dapat diatasi dengan baik.