Tak Pernah Habis, Penemuan Anggrek Baru Di Hutan Kalimantan
BORNEOBARU.ID – Hutan kalimantan kemabali memberikan kejutan bagi dunia. Bagaimana tidak, beberapa hari yang lalu ekspedisi yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya menemukan spesies anggrek baru khas Kalimantan. Jenis anggrek ini termasuk genus Bulbophyllum dan ditemukan di Gunung Bukit Raya pada ketinggian sekitar 1.320 m.
Baca Juga: Hari Ini, Sebanyak 135 Jamaah Haji Sintang Berangkat Menuju Tanah Suci
Penemuan tersebut telah diakui secara ilmiah. Selain itu, penemuan anggrek jenis baru ini pula telah dipublikasikan dalam jurnal internasional pada 9 Mei 2025. Untuk menghargai tempat penemuannya, maka tanaman jenis baru ini diberi nama Bulbophyllum bukitrayaense.
Penemuan ini bukan sekadar pencapaian ilmiah, tetapi juga pengingat bahwa Kalimantan masih menyimpan ribuan rahasia keanekaragaman hayati yang belum terjamah.
Spesies anggrek baru ini memiliki kemiripan dengan Bulbophyllum scabrum pada bagian labellum yang tepinya tampak bergelombang ganda di permukaan bawah. Namun, ada perbedaan mencolok yang membedakannya, seperti ukuran labellum yang lebih ramping memanjang.
Selain itu, terdapat pula tekstur permukaan atas yang kasar seperempat bagian, serta titik terlebar yang berada di tengah, bukan pada bagian ujung. Ovarium B. bukitrayaense dilapisi indumentum khas: papilosa-murikulat yang unik.
Tak hanya itu, spesies ini juga sedikit menyerupai Bulbophyllum ovalifolium, tetapi dengan ciri khas labellum berbentuk menyerupai roket. Kelopaknya cenderung lonjong, dan labellumnya menunjukkan gelombang halus yang nyaris menyentuh permukaan bawah. Dengan demikian, tanaman ini mengukuhkan identitasnya sebagai spesies tersendiri.
Baca Juga: 338 Titik Panas Terpantau di Indonesia, Kalbar Paling Banyak
Diketahui bahwa genus Bulbophyllum Thouars adalah salah satu genus tumbuhan yang paling beragam di dunia. Sebab, genus ini terdiri dari 2.000 spesies dan 300 spesies ada di pulau Kalimantan.
Sejak keberhasilan ekspedisi ini eksplorasi di wilayah ini terus meningkat.
Penemuan Bulbophyllum bukitrayaense menegaskan pentingnya eksplorasi lebih lanjut di wilayah hutan Kalimantan. Setiap ekspedisi tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan, tetapi juga membuka jalan bagi upaya pelestaria.
Karena sesungguhnya, menjaga hutan bukan hanya tentang menjaga pohon dan satwa. Sebab, menjaga hutan juga tentang merawat warisan hayati yang tak ternilai bagi generasi mendatang.