Uranium Melawi: Sumber Energi Listrik Yang Dapat Menyilaukan Kalbar
BORNEOBARU.ID – Desa Nanga Kalan di Kecamatan Ella Hilir, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, diketahui memiliki cadangan uranium yang sangat besar. Berdasarkan data yang diperoleh BRIN, potensi mineral radioaktif uranium yang terkonfirmasi di Provinsi Kalbar mencapai sekitar 26 ribu ton.
Baca Juga: Tanaman Kratom Obat Yang Berkhasiat Atau Narkotika Yang Berbahaya?
Menurut Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA, Guru Besar Kimia Agroindustri Universitas Tanjungpura dan Ketua DPW HEBITREN Kalbar, potensi uranium di wilayah ini bukan sekadar komoditas mineral, melainkan aset strategis untuk industrialisasi hijau berbasis energi nuklir.
Melihat adanya potensi yang besar ini, uranium dapat menjadi sumber pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Jenis logam yang satu ini dapat menjadi tenaga listrik yang lebih bersih dan efektif melalui Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Hal ini dapat memberi dampak pada hilirisasi industri dan transformasi ekonomi Kalbar.
Jika dikembangkan dengan baik, cadangan uranium di Melawi dapat menghasilkan listrik hingga puluhan ribu gigawatt-jam per tahun. Angka tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Kalbar selama puluhan bahkan ratusan tahun.
Dibandingkan dengan batu bara, jenis logam ini adalah sumber energi bersih dan lebih efektif. Sebab, satu kilogram uranium-235 sama dengan 3.000 ton batubara dalam menghasilkan energi.
Baca Juga: 195 Pelaku Usaha dan UMKM Turut Memeriahkan HUT Kota Sintang Ke-663
Dalam skenario perhitungan konservatif, empat reaktor dengan kapasitas masing-masing 1.000 MWe berpotensi menghasilkan total daya sebesar 4.000 Mwe. Jumlah ini hampir tiga kali lipat dari kebutuhan listrik Kalbar yang saat ini berada di angka sekitar 1.500 MWe.
Dalam upaya dekarbonisasi global, uranium Melawi menjadi salah satu alternatif pengganti batubara di Indonesia sekaligus memgurangi emisi CO2.
Dengan potensi besar ini, pengembangan uranium di Desa Kalan dapat menjadi langkah strategis dalam mendukung transisi energi bersih dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Selain itu, hal ini juga menjadi peluang bagi pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sehingga, masyarakat merasakan mampu meningkatkan perekonomian mereka.