NewsTerbaru

Hardiknas Sintang Akan Dihiasi Ribuan Pelajar Yang Mengenakan Busana Daerah

BORNEOBARU.ID – Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Pemkab Sintang berencana menghadirkan ribuan pelajar, guru, dan aparatur sipil negara. Kegiatan ini akan diselengarakan pada Jumat, 2 Mei 2025, di Lapangan Kodim 1205 Sintang.

Keunikan peringatan Hardiknas tahun ini, terletak pada busana yang akan dikenakan oleh seluruh peserta yaitu pakaian adat daerah. Asisten Pemerintahan Sekda Sintang, Herkolanus Roni menegaskan bahwa hal ini diambil sebagai sikap untuk menindaklanjuti arahan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.

Baca Juga: Logo Baru Hari Jadi Kota Sintang Ke-663 tahun 2025

“Keterlibatan semua unsur, mulai dari Forkopimda, ASN, hingga pelajar, bertujuan memperlihatkan kekayaan budaya lokal dan sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas daerah,” ucap Roni pada Senin lalu

Roni juga menegaskan agar seluruh instansi yang terlibat menyiapkan diri secara matang. “Saya minta Dinas Pendidikan dan OPD terkait memastikan koordinasi berjalan baik agar pelaksanaan upacara ini sukses,” ujarnya.

Tema yang diangkat pada peringatan Hardiknas 2025 adalah “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua.” Hal ini disampaikan oleh Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kebupaten Sintang, Yustinus.

Yustinus juga menegaskan bahwa peringatan ini adalah bentuk pengingat bagi seluruh masyarakat bahwa pendidikan memainkan peran penting dalam membangun bangsa.

“Penetapan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional didasari pentingnya peran pendidikan dalam membangun bangsa, sekaligus memperingati hari lahir Ki Hadjar Dewantara, tokoh utama pendidikan Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga: Publikasi Film Tuak Pamali Bujang Dara Gawai Sintang 2024

Selain itu, peringatan Hardiknas akan dimeriahkan oleh penampilan drum band dari SMP Negeri 1 Sintang. Tidak hanya itu, peringatan tahun ini juga akan ada pemberian penghargaan kepada guru berprestasi serta pegiat budaya.

“Semangatnya adalah bagaimana pendidikan dan budaya bisa berjalan beriringan, membentuk karakter generasi muda Sintang,” tutup Yustinus.

Bagikan ke sosial media