Toleransi: Kehangatan Perayaan Paskah di Desa Emparu
BORNEOBARU.ID – Desa Emparu Baru, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, memiliki kabiasaan yang sangat unik dan menarik pada saat perayaan Paskah tahun 2025 ini. Di tengah keberagaman yang ada, sikap toleransi yang ditunjukkan masyarakat memberikan kesan yang menyejukan.
Pada saat Misa Hari Raya Paskah, terlihat bahwa umat muslim membantu mengatur parkir di gereja.
Baca Juga: OMK Parkat Gelar Tablo Jumat Agung, Umat Larut dalam Permenungan Sengsara Yesus
Dalam wawancara Tim Redaksi BORNEBARU.ID dengan Pak Aziz selaku Ketua Karang Taruna Desa Emparu Baru dan perwakilan dari umat muslim mengungkapkan bawha kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kerukunan umat beragama di Emparu ini.
Pak Aziz juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini terus beranjut.
“Kedepannya harusnya memang seperti ini, jadi berkelanjutan. Ketika kami ini, umat muslim di Emparu ini ada kegiatan keagamaan yang sifatnya besar, seperti Idul Fitri dan Idul Adha itu, nanti kawan-kawan dari agama Katolik juga bisa membantu parkir”, ujarnya.

Kebiasaan ini ternyata telah berjalan selama beberapa tahun belakangan ini, sekitar 4 atau 5 tahunan. Kegiatan yang telah berlangsung lama ini diperuntukan untuk acara besar keagamaan seperti Paskah dan Natal. Begitu pula sebaliknya, ketika umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, umat Katolik hadir untuk membantu.
Pak Aziz juga mengajak seluruh anak muda di Desa Emparu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang membangun toleransi ini.
Orang Muda Katolik, Anselmus Aditiya Geovani mengungkapkan rasa syukur dan senang karena merasa terbantu dalam mengatur lalu lintas.
Adit juga mengatakan bahwa ini sebuat kemajuan yang sangat baik. ”Ini sebuah kemajuan menurut saya. Ini sudah bejalan beberapa tahun. Kami juga membantu apabila Idul Fitri”, tegasnya.
Ia juga berharap kirannya kebiasaan ini terus ditingkatkan, serta toleransi ini terus dijaga.
Baca Juga: Mengungkap Asal Usul Nama Kota Pontianak
Sedangkan, tanggapan dari Pastor Paroki, Pastor Paus mengungkapakan bawha ini sebuah partisipasi luar biasa dari mereka.
“Ini salah satu bentuk penghargaan dalam kebinekaan atau keberagaman untuk saling memperhatikan atau menguatkan dalam toleransi”, ujarnya.
Selain itu Pastor Paus juga mengungkapkan rasa terima kasihnya dan harapannya agar kebiasaan ini terus berlanjut. “Harapan ke depannya, semoga relasi ini terus beranjut. Tidak pupus untuk mengelak hal-hal yang tidak diinginkan”, tegasnya.
Ia juga menyampaikan pesan untuk seluruh anak muda agar terus bertumbuh dan berkembang. Selain itu, kiranya anak muda menjalin relasi yang baik antara diri sendiri, Tuhan, dan sesama.
Kagiatan ini adalah bukti toleransi yang luar biasa hangat di tengah keberagaman. Desa Emparu telah menunjukan sikap yang baik pada dunia bahwa keberagaman itu suatu yang berharga. Kiranya, desa kecil ini dapat menjadi contoh bagaimana menyikapi dan menghormati kemajemukkan yang ada.