BudayaTerbaru

Rumah Lanting Warisan Budaya yang Mengapung

BORNEOBARU – Kalimantan merupakan pulau yang menyimpan begitu banyak keunikan. Budaya yang begitu kaya dan otentik memberikan kesan yang sangat menarik ketika berjalan menyusuri tepuian sungai di Kalimantan. Sungai bukan hanya sekumpulan air yang mengalir namun sebagai sumber penghidupan masyarakat. Masyarakat tidak hanya menggunakan sungai sebagai tempat mencari makan namun juga tempat tinggal. Ketika menyusuri tepian sungai di Kalimantan, kita akan disajikan dengan berbagai rumah yang mengapung di tepinya. Rumah tersebut biasa dikenal dengan “Rumah Lanting”.

Baca Juga: Tari Giring-Giring Kalimantan Tengah

Rumah lanting ini terbuat dari kayu kawi atau kayu ulin yang berdiameter cukup besar sehingga dapat menajdi fondasi yang kuat. Dengan daya apung yang kuat membuat rumah ini menjadi tempat yang sangat cocok untuk tepat tinggal yang tahan banjir. Rumah ini banyak diihuni oleh suku Tekeneng, Banjar, dan Dayak.

Rumah lanting ini menujukan bahwa kehidupan masyarakat kalimmantan yang begitu dekat dengan sungai. Sungai bukan hanya sebagai tempat biasa namun sebagai ibu yang mengalirkan kehidupan. Sungai telah menjadi identitas budaya itu sendiri.

Pada tahun 1970-an, hamper seluruh masyarakat di Kalimantan menggunakan rumah lanting sebagai tempat hunian. Kebanyakkan mereka yang tinggal di rumah ini berprofesi sebagai nelayan dan mereka yang berdagang menggunakan sampan. Seperti yang telah dikatakan di awal, rumah ini dipilih karena dapat menyesuaikan debit air sehingga tidak dapat terkena banjir. Selain itu, rumah ini pula mudah dipindahkan.

Baca Juga: Pasar Terapung Sebagai Warisan Budaya

Seiring dengan perkembangan zaman, rumah lanting mulai ditinggalkan. Alasan yang mendasari tindakan ini adalah kesulitan dalam merawat rumah ini, sistem pembuangan limbah yang masih menggunakan sungai sebagai tempat pembaungan akhir, dan juga kesulitan mencari bahan kayu untuk membuat rumah. Selain itu, perubahan pola transportasi menjadi faktor kuat yang mendasari peralihan.

Hal ini menjadi faktor terancamnya kelestarian rumah lanting. Keberadaannya kini semakin menurun, sehingga diperlukan pelestaria agar keberlangsungan dan kelestarian dapat terjaga. Kirannya ini menjadi perhatian pemerintah di Kalimatan. Langkah yang dapat diambil oaleh pemerinta ialah menjadikan rumah lanting sebagi tempat wisata dan rekreasi. Dengan demikian, nilai budaya Kalimantan tetap terjaga.

Bagikan ke sosial media