NewsTerbaru

Daging Sapi Impor Menekan Pembelian Daging Sapi Lokal

BORNEOBARU.ID – Para pedagang daging sapi lokal di pasar Masuka Sintang mengeluh karena sepinya pelangan. Sepinya pelangan disebabkan oleh daging sapi impor yang menyerobot harga daging sapi lokal. Daging sapi impor yang lebih murah hingga berbeda puluhan ribu menyebabkan para pedagang daging sapi lokal kebingungan.

Baca Juga: Banjir Merendam 33 Desa di Kabupaten Kapuas Hulu

Dalam wawancara dengan tim redaksi BORNEOBARU.ID seorang pedagang yaitu pak Sarjono mengeluh bahwa sepinya pelangan diakibatkan oleh daging impor yang jauh lebih murah hingga berbeda Rp 50.000. Daging impor tersebut telah lama beroperasi dan menekan pembelian daging sapi lokal. Belum lagi daging impor posisi lapaknya di depan, sedangkan daging lokal di dalam.

Dalam wawancara itu pula, pak Sarjono mengatakan bahwa mereka tidak terlalu protes jika mereka diberi waktu, sebab jam operasi daging sapi impor lebih dulu buka dan lebih lama tutup. Dengan demikian, pedagang sapi lokal juga kebagian pembeli, tidak hanya diraup semua oleh pedagang sapi impor.

“Kami ndak juga begini-begitu, asalkan bisa memberi kami waktu. Misalnya tutup jam 7, berarti kami ada waktu di dalam ini. Inikan buka sampai sore, buka paling awal, tutup paling akhir. Hanya itu saja komplen kita di dalam ini”, tegas pak Sarjono.

Akibat Bagi Pedagang

Selain itu, banyak juga pedagang yang gulung tikar akibat sepinya pembeli. Jika, sebelumnya meja-meja penuh dengan penjual, kini meja-meja tersebut kosong karena tidak ada lagi modal untuk berdagang.

Baca Juga: Cara Mengetahui KTP Disalahgunakan Untuk Pinjol

Sebelum adanya daging impor tersebut, pak Sarjono mengatakan bahwa di bulan suci ramadan selalu ramai pembeli. Biasanya satu minggu atau dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri mereka bisa menjual hingga 7 sampai 8 ekor perhari. Namun, karena adanya daging impor, 3 ekorpun tidak tersentuh. Bok-bok penyimpanan daging juga tidak berkurang sama sekali.

Harapan Para Pedagang

Kala Wakil Bupati Sintang dan Satgas Ketahanan Pangan menijau lokasi, para pedagang telah mengeluhkan apa yang menjadi permasalahan mereka. Pihak pemerintah mengatakan hal itu akan diurus nanti.

Dari pernyataan pihak pemerintah tersebut, para pedagang meminta kepastian pemerintah. Mereka mempertanyakan kapan ini sungguh akan dikerjakan.

Para pedagang amat kecewa dengan hadinya daging impor tersebut. Mereka berharap pemerintah cepat menggapi apa yang mereka keluhkan. Sebab, mereka hanya bergantung pada hasil dagangan itu saja.

Kiranya pemerintah sungguh mengapi ini dengan serius agar bisa mengembalikan kesejahteraan pedagang.

Bagikan ke sosial media