BudayaNewsTerbaru

Mencari Makna di Balik Tradisi Ngayau

BORNEOBARU.ID – Pada zaman Dayak kuno, ada sebuah tradisi yang mengerikan bagi manusia di masa sekarang. Orang Dayak pada zaman dahulu memiliki pemahaman yang berbeda dengan pemahaman di zaman ini. Pemahaman yang berbeda ini bukan berarti salah. Namun nilai dan tradisi yang terkandung di dalamnya yang dipegang erat dan dipercayai oleh suku Dayak pada masa itu memiliki nilai dan makna yang luhur. Artikel kali ini akan mengusut makna di balik tradisi ngayau.

Definisi Tradisi Ngayau

Tradisi Ngayau adalah sebutan sebuah tradisi yang di mana seseorang mencari atau memburu kepala manusia. Tradisi ini telah lama ditinggalkan oleh orang Dayak. Kita semua tahu bahwa tradisi ini sangat melekat pada identitas orang Dayak yang ternyata memberikan dampak yang kurang baik.

Jika kita tilik dari katanya, ngayau berasal dari kata “kayau” yang memiliki dua arti yaitu “musuh” dan “mencari”. Kata kayau yang berarti musush memiliki arti pergi berperang. Sedangkan kata yang berikutnya memiliki arti mencari kepala. Namun, arti yang paling banyak dikenal orang ialah mencari atau berburu kepala.

Baca Juga: Mandau: Simbol Identitas dan Kebudayaan Suku Dayak

Headhunter

Pada zaman dulu, orang Dayak diberi lebel headhunter oleh orang barat. Pemberian ini dialatarbelakangi oleh perspektif negative oleh mereka. Mereka melihat bahwa orang Dayak kurang memiliki pemahaman mengenai hidup. Sehingga, orang Dayak kala itu dianggap sebagai orang asing di tanahnya sendiri.

Syarat-syarat Ngayau

Jika ditilik lebih dalam, tradisi ngayau bukan hal yang mudah untuk diputuskan. Ada banyak syarat yang perlu dipenuhi, terutama alasan yang harus masuk akal. Ada pasal-pasal yang perlu dipenuhi untuk melaksanakan tradisi ini. Setidaknya ada tiga pasal yang harus dipenuhi yaitu soal “mangkok merah”.

Di dalam upacara ngayau sendiri tidak boleh sembarangan, ada tempat atau kampung yang tidak boleh di-kayau, seperti di kampung tersebut ada orang yang berduka atau melahirkan. Selain itu, perempuan hamil dan anak-anak juga tidak boleh jadi objek kayau.

Baca Juga: Burung Enggang Sebagai Filosofi Hidup Suku Dayak dan  Identitas serta Warisan Suku Dayak

Banyak juga sumber yang mengatakan bahwa orang yang melakukan kayau ialah mereka yang akan menikah. Tradisi ini harus dilakukan oleh mempelai laki-laki sebagai syarat untuk menikah.

Mereka yang akan pergi untuk meng-ngayau akan diarak oleh warga dengan tari-tarian dan tuak. Begitu pula Ketika mereka pulang dari perburuannya.

Makna Ngayau

Tradisi ngayau memiliki makna yang mendalam, bukan hanya untuk mencari kepala orang. Makna dari ngayau ialah keberanian, tanggung jawab, kepantasan, perlindungan diri dan komunitas. Selain itu, proses pemenggalan memiliki nilai yang mendalam pula yaitu untuk meringankan rasa sakit yang berkeanjangan sehingga korban dipenggal untuk mempercepat penderitaan. Mingkin ini terdengar aneh, namun ini adalah bentuk pemahaman yang tinggi di dalam sebuah peperangan.

Sumber:

kaltengpos.info

Putra, R. M. ( 2011 – 2012). MAKNA DI BALIK TEKS DAYAK SEBAGAI ETNIS HEADHUNTER. Journal Communication Spectrum, Vol. 1 No. 2 Agustus, 109-126.

Bagikan ke sosial media