338 Titik Panas Terpantau di Indonesia, Kalbar Paling Banyak
BORNEOBARU.ID – Dalam 24 jam terakhir terpantau sebanyak 338 titik panas di seluruh wilayah Indonesia. Angka ini diperoleh dari sistem pemantauan SiPongi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca Juga: LPHD Membuka Beasiswa Angkatan Kedua Untuk Anak-anak Di Desa Bahenap
Data ini berasal dari satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA, yang diperoleh pada Senin, 26 Mei 2025 pukul 11.53 WIB. Jika dibandingkan periode sebelumnya, terjadi lonjakan drastis sebanyak 183 titik panas bertambah.
Dari total titik panas tersebut, 10 titik dikategorikan dalam tingkat kepercayaan tinggi, 319 titik pada skala sedang, dan 9 titik masuk skala rendah. Untuk diketahui, skala kepercayaan ini menunjukkan kemungkinan terjadinya kebakaran:
- Rendah: 0 – 29
- Sedang: 30 – 79
- Tinggi: 80 – 100
Semakin tinggi skala kepercayaan, makin besar potensi terjadinya karhutla di lokasi tersebut.
Kalimantan Barat menduduki posisi teratas dengan 85 titik panas, disusul Sumatera Barat (57 titik) dan Riau (33 titik). Wilayah lainnya yang juga terpantau signifikan adalah NTT (21 titik), Maluku Utara (20 titik), Kalimantan Selatan (17 titik), dan Kalimantan Timur (16 titik).
Baca Juga: Produksi Cabai Rawit Sintang Tembus 527 Ton, Sintang Terus Pacu Produksi Cabai Lokal
Perlu dipahami, titik panas bukan berarti langsung menunjukkan lokasi kebakaran, melainkan area yang suhu permukaannya lebih tinggi dari sekitarnya. Namun, jika jumlahnya banyak dan terpusat di suatu wilayah, hal ini dapat berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Pemantauan lewat satelit terbukti masih jadi cara paling efektif untuk mendeteksi potensi karhutla, terutama di wilayah-wilayah yang luas dan sulit dijangkau.
Tetap waspada dan mari bersama jaga hutan kita!